Sabtu, 25 Desember 2021

8 Cara Aman dan Mudah Mengatasi Cegukan pada Bayi

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Bayi Anda sering mengalami cegukan? Cegukan pada bayi memang adalah hal yang sangat umum dan sering terjadi namun juga sering menjadi penyebab bayi rewel. Biasanya ketika kita cegukan maka bisa sangat menganggu dan tidak nyaman.
Namun bayi bisa cegukan lebih sering dan terlihat baik-baik saja. Bahkan bayi juga bisa tidur saat terkena cegukan. Cegukan juga tidak menjadi penyebab bayi menangis terus sehingga sangat mudah diterima oleh bayi. Tapi melihat bayi yang sering cegukan tentu tidak nyaman dan membuat bayi juga tidak mau ceria lagi.

Artikel lainnya: Inilah 10 Penyebab Amnesia yang Harus Anda Ketahui!

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang 8 Cara Aman dan Mudah Mengatasi Cegukan pada Bayi. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Berikut 8 Cara Aman dan Mudah Mengatasi Cegukan pada Bayi

1. Dengan Memberi ASI di Dalam Dot

Beberapa bayi yang baru lahir juga bisa sering cegukan karena terlalu sering menerima ASI dari payudara secara langsung. Ketika bayi menerima ASI dari payudara maka bayi bisa minum dengan cepat sehingga ada banyak udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan bayi.
Karena itu Anda bisa mencoba untuk memberikan ASI perah lewat dot. Pertimbangkan untuk menggunakan ukuran dot yang sesuai sehingga bayi juga tidak menghisap udara terlalu banyak. Kemudian bantu bayi agar bisa menghisap susu dengan pelan sehingga cegukan bisa sembuh.

2. Mengelus Punggung Bayi dengan Lembut

Anda juga bisa mencoba untuk mengelus punggung bayi dengan lembut sehingga bayi bisa merasa lebih nyaman. Sentuhan dan tekanan yang sedikit berat pada bagian punggung bisa membantu udara banyak yang masuk ke dalam perut bayi akan keluar.
Saat disentuh atau ditekan halus pada bagian punggung maka bayi biasanya bisa bersendawa sehingga membuat cegukan cepat sembuh. Namun lakukan langkah ini dengan hati-hati yaitu dengan tidak memukul bagian punggung bayi secara berlebihan.

Kamu bisa mencoba untuk menekan saja dengan lembut sehingga bayi tidak kesakitan.

3. Berikan ASI Secara Langsung

Selain beberapa cara itu maka Anda juga bisa mencoba untuk memberikan ASI atau susu formula pada bayi. Salah satu penyebab bayi mengalami cegukan adalah ketika bayi merasa kehausan atau bagian tenggorokan bayi menjadi kering.
Kamu bisa mencoba untuk memberikan ASI secara langsung dari payudara, memberikan ASI perah yang sudah dimasukkan dalam dot dan juga memberikan susu formula dengan dot.

Beberapa ibu juga bisa memberikan susu secara langsung dengan alat atau pipet khusus pada bayi. Lakukan secara hati-hati sehingga susu tidak membuat bayi tersedak.

4. Mencoba Rubah Posisi Menyusui

Jika bayi Anda selalu mengalami cegukan setelah minum ASI secara langsung maka Anda bisa merubah posisi menyusui yang benar. Posisi menyusui yang kurang tepat bisa menyebabkan banyak udara yang masuk ke dalam saluran pernafasan bayi dan membuat bayi menjadi tidak nyaman.
Kemudian cara yang salah ini juga bisa menyebabkan bayi gumoh setelah minum susu. Jadi Anda bisa memilih posisi menyusui yang benar berdasarkan usia bayi, kondisi bayi dan cara yang paling nyaman untuk bayi.

Selain itu bantu menekan sedikit pada bagian payudara ketika menyusui agar alisan ASI tidak terlalu kencang sehingga bayi lebih nyaman untuk minum.

Artikel lainnya: 8 Cara Alami Mencegah Serangan Stroke! Wajib Baca

5. Berhenti Sesaat Ketika Memberikan ASI atau Susu Formula

Cegukan sering disebabkan karena bagian mulut bayi menghisap udara terlalu banyak sehingga menyebabkan ada banyak udara yang masuk ke bagian diagfragma bayi. Untuk mengatasi ini maka cobalah untuk berhenti sesaat ketika memberikan ASI atau susu formula.
Cara ini bisa membantu membuang kelebihan udara atau oksigen yang masuk ke dalam perut bayi. Namun Anda harus melakukan dengan hati-hati sehingga bayi tidak menangis akibat tidak menerima ASI atau susu formula secara mendadak.

6. Menegakkan Tubuh Bayi

Kemudian Anda juga bisa mencoba untuk menghentikan cegukan pada tubuh bayi dengan cara menegakkan tubuh bayi sebentar saja. Anda bisa mencoba untuk melihat apakah bayi Anda sudah nyaman dalam posisi tersebut.
Berikan topangan yang lembut pada bagian punggung dan badan belakang bayi. Biarkan kepala bayi bersandar pada bagian bahu Anda sehingga  bayi bisa merasa lebih nyaman.

Kemudian berikan gerakan lembut sambil mengusap punggung bayi. Kondisi ini bisa membuat bayi lebih nyaman sehingga cegukan juga akan berhenti sendiri.

7. Memijat Lembut Alis Bayi

Kamu juga bisa mencoba cara menghentikan cegukan pada bayi dengan memijat lembut bagian alis bayi. Cara ini sangat baik untuk membantu bayi bisa bernafas dengan baik. Pijatan lembut pada bagian alis bayi bisa membuat sensasi yang menyenangkan untuk pernafasan bayi.
Kemudian biasanya bayi bisa merasa lebih tenang dan cegukan akan sembuh sendiri. Tapi jangan terlalu keras saat memijat alis bayi karena syaraf yang lembut pada bayi mungkin sangat sensitif terhadap tekanan.

8. Perhatikan Jika Bayi Sering Menangis

Ketika bayi sering menangis maka bayi juga bisa mengalami cegukan yang lebih sering. Untuk mengatasi ini maka ibu sebaiknya jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama. Ketika bayi menangis maka ada banyak udara yang masuk ke dalam mulut bayi dan menyerang ruang pernafasan bayi.
Cara ini kemudian bisa membuat bayi mengalami perut kembung dan  bayi cegukan yang parah. Karena itu jika bayi sering menangis maka jaga agar bayi lebih cepat tenang, jangan sampai bayi menahan lapar terlalu lama dan biarkan bayi merasa tenang ketika di dekat orang tua.

Nah, itulah ulasan tentang 8 Cara Aman dan Mudah Mengatasi Cegukan pada Bayi. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :

Kamis, 23 Desember 2021

Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Pada dasarnya, perkembangan setiap anak berbeda-beda. Termasuk dalam kemampuan berjalannya. Secara umum, seorang anak akan mulai merambat di usia 8 bulan. Kemudian saat usianya mencapai 9 bulan, anak sudah bisa berdiri tanpa bantuan walau terkadang masih sering terjatuh.
Kemudian menginjak 1 tahun, bayi seharusnya telah memulai langkah pertamanya dan mulai berjalan secara perlahan. Lalu bagaimana jika anak belum mampu berjalan saat berusia 1 tahun? Apakah itu normal? Ya, tentu saja normal.

Hanya mungkin anak tersebut mengalami keterlambatan berjalan karena kurang menerima stimulasi. Menurut data tercatat, beberapa anak ada yang memulai proses berjalan saat usianya 1,5 tahun.

Kondisi ini bisa disebabkan anak kekurangan asupan nutrisi (seperti kalsium), jarang memperoleh pelatihan, atau mungkin dikarenakan adanya gangguan tertentu.

Artikel lainnya: Inilah Cara Mengatasi Biduran pada Bayi dengan Bahan Alami

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Berikut 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman

1. Mengajari Berdirik Tegak

Cara melatih anak berjalan usia 1 tahun yang paling awal dengan mengajarinya berdiri tegak. Teknik ini bisa dilakukan ketika usia bayi memasuki 9 bulan. Ibu bisa membantunya berdiri di dalam box tidurnya dengan membiarkan anak berpegangan pada sisi-sisinya.
Lalukan latihan ini setiap hari, namun jangan terlalu memaksakan. Perhatikan juga kondisi kakinya saat berdiri. Apakah masih menekuk atau tidak. Jika anak sudah bisa berdiri dengan telapak kaki menempel sempurna dan tegak, maka ibu boleh memulai metatihnya di lantai.

2. Sesekali Posisikan Anak Tengkurap

Tengkurap juga menjadi salah satu faktor yang merangsang anak untuk cepat berjalan. Tengkurang ini memiliki banyak manfaat, semisal melatih otot tangan, leher dan punggung.
Nah, kekuatan otot punggung dapat mempengaruhi kekuatan anak untuk berjalan. Sebab selain kaki, otot punggung juga menjadi tumpuan ketika anak berdiri.

3. Pastikan Anak Sudah Bisa Merangkak

Sebelum mengajari anak berjalan, serta mengajarkan berdiri tegak. Pastikan anak Anda sudah bisa merangkak. Keterampilan merangkak ini sangat penting, yang mana berarti jika Anda sudah dapat merangkak maka otot-otot kaki, punggung, tangan dan lehernya sudah mulai kuat.
Secara medis, anak tersebut siap untuk berjalan. Syaraf motoriknya akan semakin berkembang dan terangsang secara otomatis untuk berjalan. Umumnya seorang anak akan mulai merangkan ketika usianya memasuki bulan ke-6.

4. Sediakan Pegangan untuk Anak

Ketika bayi sudah mulai bisa berdiri, ia akan mulai melangkah secara perlahan. Lalu terjatuh lagi. Intinya bayi belum bisa berjalan lancar. Nah, untuk membantu kondisi tersebut, ibu bisa memberikan bantuan lewat pegangan.
Misalnya kursi, meja atau mungkin membiarkan anak memegangi pergelangan tangan ibu. Biarkan ia berjalan secara mandiri serambi berpegangan. Kemudian jangan lupa memberikan pujian-pujian dan tepuk tangan. Perhatikan juga kondisi lantai. Pastikan bersih dan tidak ada benda berbahaya. 

5. Menstimulasi dengan Mainan

Selanjutnya ibu bisa menstimulasi anak dengan mainan. Hal ini dilakukan saat anak sudah bisa berdiri tegak dan berjalan merambat. Ibu bisa memancingnya dengan benda-benda yang anak sukai, misalnya mainan atau makanan.
Mintalah si anak untuk mengambil benda itu dengan jarak tertentu. Lalu jika ia berhasil berikan pujian ya. Contohnya saja, “Pintar sekali anak mama, sudah bisa jalan” atau lainnya.


6. Menitah Anak

Salah satu cara menstimulus anak untuk bisa berjalan yakni dengan menatih. Pegangi kedua tangannya, lalu ajak anak melangkahkan kakinya secara perlahan. Lakukan praktek ini setiap hari, setidaknya saat usianya memasuki 9 bulan.
Ketika ibu melihat anak sudah cukup kuat menegakkan kakinya, ibu bisa melepaskannya untuk berjalan sendirian. Namun tetap awasi pergerakan anak untuk menghindari hal-hal berbahaya.

7. Jangan Membatasi Ruang Gerak Anak

Umumnya seorang anak kecil cenderung hiperaktif. Bergerak kesana-kemari, berkeliling rumah, serta senang membongkar-bongkar mainan. Biarkan saja anak bereksplorasi.
Jangan terlalu mengekangnya atau mengendongnya. Semakin sering anak dibiarkan merangkak di dalam rumah, perlahan dia akan mulai mencoba berdiri sambil pegangan meja atau kursi. Lama-kelamaan, anak pasti bisa berjalan dengan lancar.

8. Mengajak Anak Berenang

Cara melatih anak berjalan usia 1 tahun selanjutnya yakni dengan mengajak anak berenang. Tidak perlu takut, olahraga berenang tidak membahayakan anak kecil selama diawasi dengan benar. Justru berenang memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi.
Umumnya seorang bayi diperbolehkan berenang saat usianya 6 bulan. Berenang dapat membantu menguatkan otot-otot tubuh, meningkatkan imunitas dan membantu pertumbuhan syaraf motoriknya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam berjalan.

Seorang anak yang sering diajak latihan berenang biasanya lebih cepat berdiri dan berjalan. Namun demikian, ibu harus ingat jangan sembarangan mengajak anak ke tempat pemandian umum. Sebaiknya pililah tempat renang khusus bayi yang diawasi oleh tenaga profesional.

9. Anak Jangan Terlalu Sering di Gendong

Ketika anak mulai memasuki usia 6 bulan, sebaiknya ibu jangan terlalu sering menggendongnya. Apabila anak sering digendong maka otot-otot kakinya jadi kurang terlatih.
Sebaliknya, jika ibu membiarkannya bermain di kasur lantai seperti matras atau lantai maka anak akan bebas bereksplorasi. Namun awasi sekelilingnya ya, bu. Jauhkan benda-benda tajam dan pastikan lantai tidak licin.

10. Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak

Anak kecil mudah mengalami trauma. Biasanya saat anak terjatuh atau merasa kaget dengan sesuatu, ia akan ketakutan dan tidak mau mengulangi aktivitasnya kembali. Nah, untuk mengatasi hal ini pastikan ibu membantu memberikan motivasi.
Caranya dengan tidak terlalu memanjakan anak. Misalnya saat anak terjatuh jangan heboh berlebihan. Berikan pengertian kepadanya. Semisal dengan mengatakan, “tidak apa-apa terjatuh, jangan menangis.

Ibu ada disini kok. Ayo dicoba jalan lagi, nanti ibu kasih makanan yang enak.” Begitu seterusnya hingga kepercayaan diri anak bisa tumbuh kembali.

Nah, itulah ulasan tentang Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya kami harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :

Senin, 13 Desember 2021

8 Penyebab Susah BAB pada Ibu Hamil

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Keluhan sulit BAB saat hamil tampaknya sudah menjadi hal yang umum dan banyak dialami oleh para ibu hamil.
Ketika usia kehamilan makin bertambah, maka ketidaknyamanan sulit BAB pun makin bertambah pula sehingga akhirnya menjadikan aktivitas ibu hamil mau tak mau menjadi kurang maksimal.

Gejala sulit BAB ini bisa terjadi sepanjang masa kehamilan dan biasanya akan semakin terasa saat mendekati proses persalinan. Hal ini dikarenakan posisi kepala bayi yang mulai turun dan menimbulkan tekanan ke usus.

Artikel lainnya: 7 Cara Mencerahkan Wajah Secara Alami

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 8 Penyebab Susah BAB pada Ibu Hamil. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Berikut 8 Penyebab Susah BAB pada Ibu Hamil

1. Rahim Membesar

Karena janin terus berkembang, tak salah lagi rahim pun ukurannya ikut membesar dan rahim yang membesar ini dapat menjadi penyebab utama mengapa ibu hamil sampai mengalami susah BAB. Ketika rahim membesar, pembuluh darah balik panggul bakal mendapatkan tekanan berikut juga vena cava inferior.
Ketika kedua pembuluh darah tersebut mendapat tekanan dari pembesaran rahim, otomatis kinerja usus halus serta usus besar mengalami hambatan.

Mungkin Anda makan seperti biasa, namun masalahnya ada pada usus besar dan halus tadi yang tak bisa bekerja maksimal sehingga penumpukan sisa makanan pun terjadi.

2. Kurang Bergerak

Para ibu hamil memang harus selalu waspada karena kecapekan sedikit saja bisa berakibat fatal, terutama bagi yang sedang hamil muda dengan kandungan yang tak begitu kuat.

Hanya saja, ketika usia kehamilan bertambah, para wanita hamil pasti setuju bahwa mereka kemudian menjadi makin malas untuk berkegiatan seperti biasa.
Bertambahnya berat tubuh akan menyebabkan mereka merasa kesulitan untuk bergerak dan melakukan rutinitas. Meski tidak boleh banyak bergerak, pastikan juga untuk tidak sama sekali tidak bergerak karena kurang bergerak malah bisa membuat susah BAB makin parah saja.

Bahkan kurang gerak pun menjadi penyebab otot tubuh kaku sehingga saat bersalin pun mengalami hambatan.

3. Kurang Olahraga

Jangan salah, sedang hamil bukan lantas berarti tak bisa berolahraga karena pada dasarnya ada beberapa pilihan olahraga yang pas untuk dilakukan para wanita hamil. Pilates adalah salah satu olahraga sehat yang akan membantu melenturkan tubuh secara aman.
Meski begitu, memang harus tetap mendapat perhatian khusus untuk menjaga kesehatan dan keamanan kandungan. Senam hamil pun dapat dilakukan sehingga menurunkan risiko kekakuan otot yang menyebabkan sembelit alias susah BAB.

Gerak peristaltik usus akan terganggu ketika otot menjadi kaku, termasuk juga otot halus. Hindarilah sembelit dengan melakukan olahraga aman bagi ibu hamil supaya BAB menjadi lebih lancar.

4. Makan Tidak Teratur

Kondisi yang menjadi tanda-tanda kehamilan seperti mual dan muntah memang cukup mengganggu sehingga terkadang selera makan menjadi turun. Inilah yang biasanya kemudian menjadi awal dari makan yang tidak teratur.
Perut yang begah akan membuat selera makan hilang sehingga akhirnya malas makan atau menunda jam makan. Karena selera makan yang menurun, otomatis sembelit atau susah BAB pun terjadi sebagai akibat dari asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dengan sempurna.

Kurangnya nafsu makan akan membuat seseorang hanya makan sedikit di mana nutrisi yang pada dasarnya dibutuhkan tubuh kemudian menjadi tak cukup. Maka sebaiknya coba atasi lebih dulu akan morning sickness yang dialami.

Artikel lainnya: 8 Cara Memandikan Bayi Baru Lahir yang Baik dan Benar

5. Kurang Asupan Serat

Seperti kita ketahui, serat adalah nutrisi yang paling membantu supaya kita lancar BAB. Ketika seorang wanita hamil sudah rentan mengalami sembelit, kekurangan asupan serat akan meningkatkan risiko sulit BAB berkepanjangan.
Selain minum banyak air putih, pastikan pula bahwa Anda mengonsumsi cukup serat demi kelancaran proses sekresi tinja.

6. Konsumsi Vitamin Tertentu

Para wanita hamil pasti akan diberi vitamin untuk menjaga kandungan dan demi menyehatkan janin. Hanya saja, vitamin dan mineral yang diberikan oleh dokter mampu menimbulkan efek samping berupa susah BAB.
Vitamin zat besi, kalsium, dan asam folat adalah contoh yang akan memicu sembelit walau memang pada faktanya semua nutrisi itu dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang janin.

7. Stres

Ibu hamil tidak boleh stres karena selain memengaruhi kesehatan janin, susah BAB adalah salah satu efek stres. Jangan biarkan gangguan psikis dalam bentuk apapun membuat Anda menjadi susah sendiri.
Malas makan dan beraktivitas juga dapat disebabkan oleh stres, maka kiranya Anda bisa menjaga kondisi fisik serta mental dengan baik.

8. Penyakit Wasir

Ada pula dugaan bahwa susah BAB di kala hamil adalah efek dari wasir. Awalnya, wasir ini dipicu oleh adanya relaksasi otot polos pembuluh darah yang menjadi efek dari meningkatkan hormon progesteron.
Wasir bisa cukup mengganggu karena rasa nyerinya, bahkan juga bertambah serius karena wasir yang makin berat ketika mengejan setiap BAB.

Nah, itulah ulasan tentang 8 Penyebab Susah BAB pada Ibu Hamil. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :

Kamis, 09 Desember 2021

Inilah 6 Cara Ampuh Mengatasi Bayi yang Sering Menangis

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Mendengar bayi menangis terus-menerus mungkin akan membuat Anda merasa panik dan tertekan. Mengetahui penyebab tangisan tersebut bisa meredakan sedikit rasa stress kamu.
Selain itu, akan lebih mudah juga bagi Anda untuk mencari cara meredakan tangisan sang buah hati jika Anda mengetahui apa yang membuatnya terganggu.

Bayi menangis karena seperti itulah cara mereka berkomunikasi dan menyampaikan bahwa mereka merasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu. Misalnya mereka lapar, bahan pakaian yang mereka kenakan terasa gatal, atau mereka tidak suka diletakkan di kursi makan.

Artikel lainnya: 10 Cara Mudah Meningkatkan Produksi ASI

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 6 Cara Ampuh Mengatasi Bayi yang Sering Menangis. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Berikut 6 Cara Ampuh Mengatasi Bayi yang Sering Menangis

1. Berbisik

Membisikkan suara “shhh” dapat menenangkan bayi yang baru lahir karena mirip dengan desingan yang melingkupi dirinya di dalam rahim. Anda juga bisa menyalakan hair dryer atau kipas angin sebagai pengganti.
Selain itu, jangan ragu untuk berbicara dengan nada tenang pada bayi kamu. Penelitian menyebutkan bahwa nada suara ibu adalah cara paling efektif untuk menenangkan bayi.

2. Memandikan Bayi

Metode ini kerap dipakai dan dianggap berhasil menenangkan bayi yang menangis oleh beberapa ibu-ibu. Alasannya, karena bayi dapat merasa tenang ketika mendengar suara gemericik air.
Selain itu, saat mandi juga, kulit bayi akan bersentuhan dengan air dan kulitmu yang hangat. Kontak kulit ini bisa juga membuatnya lebih tenang. Meski begitu, jangan terlalu sering memandikannya, karena bersentuhan dengan air terlalu sering bisa membuat kulitnya menjadi kering.

3. Pijat Bayi

Sentuhan kulit dengan halus dan menenangkan saat melakukan pijat bayi dipercaya dapat mengurangi tangisan dan membuat bayi tidur lebih baik.
Cukup buka pakaian bayi dan berikan pijatan lembut pada kaki, tangan, punggung, dada, dan wajah. Dengan itu bayi Anda akan tidak menangis lagi.


4. Berikan Dot

Mengisap dot atau jari adalah relaksasi yang baik untuk bayi. Pastikan ini sebagai langkah yang paling ampuh, jika langkah di atas belum berhasil.
Memberikan dot memang cenderung segera menyelesaikan masalah, tapi bukan cara pertama yang terbaik untuk menenangkan bayi Anda dan mencari tahu apa yang mengganggunya.

5. Bernyanyi

Dengan menyanyikan lagu bertempo lambat dengan suara lembut. Tubuh manusia merespons musik dengan cara menyamakan denyut jantung serta indera perasa sesuai dengan tempo musik yang didengar.
Dengan ini bayi Anda akan merasa lebih tenang, dan tidak mudah menangis. Selain itu dengan bernyanyi, bayi akan belajar untuk mendengarkan.

6. Mengajak Bayi Naik Kendaraan

Dengan mengajak si kecil untuk bergerak bisa dijadikan cara untuk menghentikan tangisannya yang tidak kunjung berhenti. Hal ini juga bisa mengingatkannya akan suasana damai ketika di kandungan. Di dalam sana, tubuhnya sudah terbiasa dengan guncangan.
Nah, Anda bisa mengajaknya berkeliling naik kendaraan mengitari area di sekitar tempat tinggalmu. Jika tidak memungkinkan untuk berkendara, Anda bisa menaruhnya di stroller lalu ajak dia menelusuri area rumahmu.

Nah, itulah ulasan tentang 6 Cara Ampuh Mengatasi Bayi yang Sering Menangis. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya kami harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya: 


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :

Inilah 10 Penyebab Ibu Hamil Sering Berkeringat!

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Banyak ibu hamil alias bumil yang mengeluhkan keringat berlebihan. Keringat bisa bercucuran sangat banyak di berbagai bagian tubuh. Seperti di ketiak, area organ intim, paha dan termasuk di sekitar wajah dan leher.
Sebenarnya berkeringat merupakan upaya tubuh untuk mendinginkan suhu badan ketika kita merasa kepanasan. Keringat tersebut dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar keringat kemudian keluar melalui pori-pori kulit.

Gejala tersebut ternyata terjadi karena perubahan hormon, sebagaimana juga gusi berdarah, jerawat, dan wasir selama masa kehamilan. Perubahan hormon pada saat terjadi pembuahan mempengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mempengaruhi suhu tubuh.

Artikel lainnya: 17 Merk Sabun Muka Terbaik untuk Kulit Wajah Berminyak

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 10 Penyebab Ibu Hamil Sering Berkeringat! Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Berikut 10 Penyebab Ibu Hamil Sering Berkeringat!

1. Peningkatan Berat Badan

Penyebab pertama ibu hamil rata-rata akan mengalami yang namanya peningkatan berat badan sekitar 11-15 kg. Beban ekstra tersebut dapat membuat tubuh berkeringat lebih banyak, sekaligus membuat bumil lebih cepat mengalami dehidrasi.

Itulah hal yang wajar karena di dalam perut Anda ada seorang janin bayi yang sedang tumbuh tiap bulannya, dan setelah 9 bulan akan lahir ke dalam bumi.

2. Faktor Perubahan Hormon

Ibu hamil akan meningkatan hormon yang disebut-sebut sebagai biang keladi dalam banyak kasus keluhan ketidaknyamanan selama kehamilan, termasuk keringat berlebih. Namun Anda tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang wajar dalam masa kehamilan.

3. Kondisi Hipertiroidisme atau Infeksi

Kedua kondisi ini bisa membuat bumil mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak, walaupun lebih jarang terjadi dibanding faktor-faktor lain di atas.

Periksakanlah kepada dokter bila keringatmu benar-benar mengganggu kenyamanan, atau bila diiringi gejala seperti demam, denyut jantung yang cepat, maupun perubahan lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

4. Peningkatan Aliran Darah dan Metabolisme

Volume darah ibu hamil akan meningkat sekitar 40% atau lebih untuk menyesuaikan dengan kebutuhan janin.

Terpompanya darah dalam jumlah yang lebih banyak ke seluruh tubuh bumil ini bisa membuat suhu tubuh meningkat. Di tambah lagi, metabolisme bumil juga dalam keadaan bekerja lebih keras.


Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Ibu Hamil

1. Hindarkan Tubuh dari Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari tentu saja bisa meningkatkan suhu tubuh sehingga tubuh menjadi lebih banyak berkeringat.

Tetaplah berada di ruangan yang sejuk (ber-AC) ketika cuaca sedang panas-panasnya. Bila terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti topi atau payung.

3. Hindari Berolahraga pada Saat Cuaca Sedang Panas

Sebagai gantinya, Anda bisa berjalan-jalanlah di pagi hari, berolahragalah di gym ber-AC, atau lakukan olahraga dalam air. Bertujuan agar tidak selalu berkeringat. Meskipun berkeringat memang sehat, tetapi tetap saja ada sisi buruk jika terlalu sering berkeringat.

4. Gunakan Pakaian yang Longgar dan Berwarna Terang

Untuk mengatasi agar Anda tidak mudah berkeringat. Lebih baik lagi bila Anda mengenakan pakaian berlapis, sehingga bisa dilepas selapis ketika cuaca sedang panas, atau juga bisa dikenakan ketika suhu udara dingin.
Gunanya agar jika Anda kepanasan, lapisan baju Anda bisa di lepas, dan jika Anda kedinginan baju lapisan Anda bisa di gunakan untuk menghangatkan tubuh.

5. Lapisi Bantal Tidur dengan Handuk

Nah, selanjutnya Anda bisa menggunakan handuk yang berfungsi menyerap keringat berlebih di malam hari, sehingga ibu hamil merasa lebih nyaman.

Kenapa pakai handuk? Karena, apabila Anda berkeringat tidak langsung mengenai sarung bantal, tetapi lebih dahulu mengenai handuk, agar Anda tidak gonta-ganti sarung bantal karena keringat Anda yang becucuran dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

6. Pastikan Tubuh Cukup Air

Banyak berkeringat membuat tubuh kehilangan banyak air, sehingga mungkin menyebabkan bunda merasa lemas bahkan pening. Untuk mengatasinya, perbanyak minum. Memperbanyak minum air dingin juga membantu tubuh untuk menjaga temperaturnya pada suhu normal.
Untuk itu, bawalah sebotol air kemanapun bunda pergi, dan minumlah setiap kali merasa haus. Buah-buahan, sayuran, dan jus buah asli juga bisa menambah cairan tubuh, namun jauhi soda dan minuman yang mengandung pemanis berlebihan karena bisa menimbulkan kelebihan kalori.

Nah, itulah ulasan tentang 10 Penyebab Ibu Hamil Sering Berkeringat! Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :

Minggu, 05 Desember 2021

Wajib Ketahui! Inilah 6 Efek Samping Pil KB

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Alat kontrasepsi memiliki ragam jenis, di antaranya alat kontrasepsi hormonal, seperti pil. Di Indonesia, pil tersebut lebih dikenal dengan pil KB atau pil Keluarga Berencana. Pengguna pil ini cukup banyak karena terbukti efektif.

Ketika dikonsumsi dengan tepat, pil KB dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 99 persen. Artinya dari 1000 wanita yang mengonsumsi pil KB sebagai metode kontrasepsi, kurang dari sepuluh orang yang mengalami kegagalan berupa kehamilan.
Namun di balik efektivitas pil KB tersebut, adakah risiko bagi penggunanya? Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur.

Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim. Sejalan dengan cara kerja pil KB tersebut, tidak jarang menimbulkan efek samping bagi penggunanya. Mulai dari yang sangat ringan, hingga dampak yang cukup mengganggu.

Artikel lainnya: 6 Gerakan Senam Hamil yang Dapat Anda Lakukan Dirumah

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang Inilah 6 Efek Samping Pil KB. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Berikut Inilah 6 Efek Samping Pil KB

1. Pendarahan Secara Tiba-Tiba di Luar Masa Haid

Pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yang terjadi tanpa diduga, di luar masa haid. Mengonsumsi pil KB dengan waktu yang sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. Namun jika Anda merasa khawatir atau tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter.

2. Peningkatan Berat Badan

Walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB.

3. Gairah Seks Menurun

Jika mengalami hal ini, Anda bisa mencoba jenis pil KB yang berbeda. Sebagian wanita bisa terbantu jika menggunakan pil yang mengandung hormon androgen. Apabila hal tersebut tidak berhasil, ganti metode kontrasepsi kamu.

4. Perubahan Suasana Hati yang Terjadi Secara Mendadak

Jika tidak ada hal lain yang menyebabkan hal itu dan pil KB dirasa sebagai penyebab utama, Anda dapat beralih ke metode kontrasepsi nonhormonal.

5. Mual

Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Cobalah untuk mengonsumsi bersama dengan makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lain.

6. Sakit Kepala dan Rasa Tidak Nyaman Pada Payudara

Efek ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak berkurang, pertimbangkan untuk berganti merek obat atau metode kontrasepsi dan konsultasikan dengan dokter.
Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping yang terjadi bisa mengganggu. Tapi pada umumnya gejala efek samping akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaan obat. Namun jika Anda tidak tahan atau gejala tidak mereda, Anda dapat beralih ke merek atau metode kontrasepsi lain.


Kemungkinan Dampak Lebih Serius

Bagi sebagian besar wanita, pil KB aman untuk dikonsumsi dan hanya menimbulkan efek samping yang ringan. Meski demikian, perlu diketahui bahwa alat kontrasepsi ini memiliki risiko lain yang tergolong tinggi, terutama bagi wanita dengan kondisi tertentu.

Kandungan hormon estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Jika sampai terbentuk gumpalan darah beku, maka dapat menyebabkan trombosis vena pada kaki, gumpalan darah beku pada paru-paru atau memicu serangan jantung atau stroke.

Risiko ini memang tergolong sangat jarang dialami, namun konsultasikan kembali dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan.

Sementara itu, penelitian mengenai kaitan efek samping pil KB dengan kanker payudara masih terus dilakukan. Ada yang menyebutkan pengguna alat kontrasepsi hormonal,  termasuk pil, memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk terdiagnosis kanker payudara.

Namun dengan berhenti mengonsumsi pil KB selama 10 tahun, risiko terkena kanker payudara akan kembali menurun seperti mereka yang tidak pernah mengonsumsi pil KB. Sementara untuk risiko kanker serviks dan sejenis kanker hati, belum terbukti sepenuhnya terkait dengan penggunaan pil KB.

Untuk itu, penting untuk mengetahui tentang adanya beberapa kondisi yang dapat terjadi akibat efek samping pil KB yang serius, antara lain:
  • Nyeri di bagian dada.
  • Sakit perut.
  • Gangguan pandangan, misalnya pandangan kabur atau samar.
  • Sakit kepala yang tidak tertahankan.
  • Bengkak atau nyeri pada kaki dan paha.
Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Gejala tersebut bisa merupakan indikasi penyakit berbahaya, seperti gangguan pada organ hati, empedu, hati, pembekuan darah, stroke, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.

Nah, itulah ulasan tentang Inilah 6 Efek Samping Pil KB. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :